Mengutip keterangan Ano dan kawan-kawan, Nrs mengungkapkan kalau Ano dikeroyok atas alasan Ano minta kordi (fee, jatah, red) dari Toni dan kawan-kawan. “Kau dari mana, kau wartawan kah”, ungkap Nrs mengulangi pertanyaan kawan-kawan Toni.
Saat itu, kutip Nrs, sudah jam 11 malam. Daripada ribut, Ano dan kawan-kawan juga balik. Mereka tidak mau meladani Toni dan kawan-kawan lebih jauh.
Ano kemudian membuntuti Toni di tempat kerjanya di pabrik plastik yang di Tukuneno itu sekitar jam tiga subuh hari. Ano pula yang masuk cari Toni di dalam pabrik. Saat itu Toni didapati Ano sementara tidur nyenyak dan dalam keadaan mabuk parah. Saat Ano dan Toni sementara berkelahi barulah salah satu teman penjaga pabrik itu datang. Salah satu teman Ano kemudian menghubungi Nrs. Sehingga, Nrs pun langsung menuju ke TKP.
“Jadi, saya datang belakangan. Karena saya lihat Toni sudah babak belur, saya minta minyak gosok untuk gosok-gosok di Toni pung badan. Sedangkan Ano dan kawan-kawannya saya langsung suruh pulang”, ujar Nrs.
Terhadap kasus ini, Nrs mengaku sudah ada komunikasi dari Toni untuk diurus secara damai kekeluargaan. Tetapi, Nrs menolak. “Saya tolak damai atau urus secara kekeluargaan. Paling-paling kami masuk penjara semua”, demikian Nrs.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.