“Keluarga besar Toni minta penyidik Polres Belu segera menindaklanjuti laporan istri korban”, demikian Meti.
Dalam LP Febriana di Polres Belu, nama salah satu pelaku yang disebut adalah Bernard. Keluarga besar Toni berharap pemeriksaan Bernard dapat mengungkap siapa para pelaku dan dalangnya.
“Kami tahu baik, Nrs itu anggota Polres Belu. Kalo saat kejadian Nrs ada di tempat kejadian perkara tetapi tidak ada tindakan apa-apa terhadap para pelaku berarti Nrs itu dalangnya. Nrs juga harus diperiksa. Kasus berat apa sampai datang serang orang di tempat kerjanya di saat subuh”, demikian Meti.
Toni selaku korban masih terus menahan rasa sakit dan belum bisa omong banyak. Tetapi, Toni memastikan kalau pimpinan perusahaan dan keluarga besar menghendaki kasus yang dialaminya diproses hukum.
“Saya tidak tahu kenapa saya dikeroyok seperti itu. Kejadiannya di tempat kerja. Saat itu sudah subuh sekira pukul 04:30 Wita. Kemarin (maksudnya: Kamis, 28/03/2024, red) sudah keluar dari rumah sakit. Tapi, saya harus istirahat banyak karena saya rasa seluruh badan masih sakit. Belum bisa omong banyak”, kata Toni.
Soal oknum anggota Polres Belu yang diketahui bernama Nrs dan diduga kuat menjadi dalang pengeroyokan dirinya, Toni mengaku kenal baik karena sering ketemu. Nrs juga yang menggosok minyak di tubuhnya Toni saat Toni sedang tidak berdaya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.