Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Sukses Laksanakan Program Prioritas dan Legacy Tahun 2023

Reporter : Redaksi Editor: Cyriakus Kiik
  • Bagikan
Timorline.com

Program pelatihan dimaksud diikuti para pejabat pada level eselon II ke atas di lingkungan Kementerian Agama, seperti Kepala Biro Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Kakanwil Kemenag Provinsi, serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag. Para pejabat teras tersebut diikutkan dalam Training Master, salah satu tujuannya untuk memberikan pemahaman yang utuh terkait konsep penguatan moderasi beragama yang diusung Kementerian Agama.

5. Pelatihan Instruktur Nasional Moderasi Beragama

Untuk mempersiapkan instruktur atau pelatih yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan moderasi beragama secara berkelanjutan dan masif, Kemenag melaksanakan program prioritas kelima, yakni Pelatihan Instruktur Nasional Moderasi Beragama. Pelatihan bagi instruktur ini berhasil diselenggarakan sebanyak dua angkatan.

Para peserta yang mengikuti program prioritas kelima ini diambil dari unsur Aparatur Sipil Negara dan masyarakat sipil yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, budayawan, organisasi berbasis agama, pengelola rumah ibadah, organisasi kemasyarakatan sipil, keluarga, perempuan, dan anak muda. Sasaran pokok dari pelatihan instruktur tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta program terkait cara pandang, sikap, dan praktek beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan, dan membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

6. Pelatihan Moderasi Beragama bagi Penyuluh, Guru, dan ASN

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagai bagian dari Aparatur sipil Negara amat perlu dibekali dengan pengenalan tugas dan fungsi sebagai ASN dan juga nilai serta etika yang berlaku pada instansi pemerintah. Melalui program prioritas keenam, Balitbang dan Diklat Kemenag telah melaksanakan kegiatan pelatihan moderasi beragama bagi penyuluh, guru, dan ASN (dalam hal ini para PPPK) di lingkungan Kementerian Agama, sebanyak 16 angkatan.

Baca Juga :  Rekomendasi Pimpinan DPRD Malaka itu Anjuran yang Tidak Wajib Ditindaklanjuti APH

Sebagaimana telah menjadi komitmen Kemenag untuk mengembangkan kehidupan bermasyarakat berbasis keagamaan yang moderat, maka lembaga ini mengusung program moderasi beragama dalam kehidupan setiap pegawai dan staf yang bekerja sebagai pegawai pemerintah di institusi Kemenag, baik sebagai penyuluh agama, guru, maupun PPPK. Untuk memastikan seluruh warga Kemenag memiliki pemahaman dan visi-misi yang sama dalam menjalankan program Kemenag, sangat penting dilakukan pelatihan moderasi beragama bagi penyuluh, guru, dan ASN.

7. Konferensi Asia Afrika Moderasi Beragama, Indeksasi Kajian, dan Evaluasi

Kementerian Agama Republik Indonesia sukses menggelar Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika, dan ditambah Amerika Latin (KMBAAA). KMBAAA ini diselenggarakan guna membahas perdamaian global. Dalam melaksanakan kegiatan di tingkat internasional itu, Balitbang dan Diklat Kemenag RI menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam acara yang berlangsung di Gedung Merdeka (Gedung penyelenggaran Konferensi Asia-Afrika 1965) dan Hotel Savoy Homann, Bandung, 20-22 Desember 2023.

Kegitan konferensi internasional yang merupakan program prioritas ketujuh Kemenag ini memiliki nilai strategis dalam membangun komitmen kehidupan yang damai di tingkat global, selaras dengan program prioritas Kementerian Agama yakni penguatan moderasi beragama. Sebagaimana disadari bahwa pengembangan kehidupan beragama yang moderat hampir tidak mungkin dapat berjalan dengan baik jika tidak dibarengi dengan pemajuan moderasi beragama di negara-negara lain.

KMBAAA merupakan ikhtiar penting Kementerian Agama dalam penguatan moderasi beragama di level global sekaligus ikut mengupayakan perdamaian dunia, di tengah konflik yang terus terjadi di sejumlah negara. KMBAAA menjadi forum strategis internasionalisasi moderasi beragama di kawasan Asia Afrika dan Amerika Latin.

Baca Juga :  TPDI Ingatkan Partai Gerindra Tidak Membodohi Publik

8. Pengembangan Konten Pelatihan Massive Open Online Course (MOOC)

Massive Open Online Course (MOOC) merupakan program kursus atau diklat online gratis yang tersedia bagi siapa saja tanpa kecuali dan berdomisili dimanapun. Perkembangan teknologi informasi yang demikian maju saat ini menjadikan MOOC sebagai salah satu alternatif bagi setiap orang untuk mempelajari berbagai keterampilan baru, mengembangkan wawasan dan memajukan karir, serta memberikan pengalaman pendidikan berkualitas dalam skala besar yang tak terhambat oleh ruang dan waktu. Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan MOOC untuk belajar dengan berbagai alasan, kepentingan, dan motivasi masing-masing.

Kementerian Agama memandang bahwa penyediaan konten kursus atau diklat melalui MOOC amat penting dan besifat segera. Untuk itu, salah satu program prioritas yang dilaksanakan tahun 2023 adalah pengembangan konten pelatihan massive open online course untuk balai diklat keagamaan dan loka diklat keagamaan di Indonesia. Kegiatan ini mencakup pengembangan konten berwujud video bahan tayang yang lebih terstandar yang akan diunggah pada pelatihan MOOC melalui aplikasi Pintar.

Kegiatan pengembangan konten pelatihan dengan pola MOOC ini diselenggarakan melalui kolaborasi bersama Balai Diklat Keagamaan dan Loka Diklat Keagamaan. Hasilnya – dalam bentuk video – akan digunakan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Balai Diklat Keagamaan, dan Loka Diklat Keagamaan seluruh Indonesia sebagai rujukan utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Setelah tim pelaksana yang ditugaskan melakukan pengembangan konten pelatihan MOOC pada 14 (empat belas) Balai Diklat Keagamaan dan 2 (dua) Loka Diklat Keagamaan, akhirnya dapat menghasilkan 16 (enam belas) konten pelatihan MOOC yang akan digunakan oleh Balai Diklat Keagamaan dan Loka Diklat Keagamaan.

  • Bagikan