“Inti persoalannya adalah tanah. Pihak sebelah mau rebut saya punya tanah. Mereka tidak tahu kalau tanah itu saya bayar pajak tiap tahun dan sudah ada sertifikatnya”, kata Apolo.
Menurut Apolo, tindakan Kadus Daniel dan jajarannya itu adalah tindakan penyerobotan. Selain itu, gerombolan Kadus Daniel itu juga mengeroyoknya.
“Ada yang ceke leher, cakar dan pukul saya. Kemarin (maksudnya: Kamis (22/02/2024, red) saya dengan mama (maksudnya: istri Apolo, red) sudah lapor di Kepala Desa. Nanti urusnya di tingkat desa. Mungkin sedikit lagi sudah ada informasi dari pemerintah desa, kapan mau urus. Sebab, kemarin bilang ini hari baru keluarkan surat”, tandas Apolo.
Apolo nekad membawa masalah ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) bila penyelesaiannya buntu di tingkat desa. Sebab, nuansa perdata dan pidananya sangat kuat.
Hingga berita ini naik tayang, Kades Forekmodok sedang dalam upaya konfirmasi. ***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.