Entah karena si anggota Linmas suruh pergi atau memang karena sudah waktunya pulang, si polisi kemudian pergi. Pelaku kemudian mengulangi lagi perbuatannya. Dia mencaci-maki Nela, ancam untuk dibunuh mati dan merusakkan pagar rumah.
Kepala Desa (Kades) Fatoin Nursisius Un Naifio yang dihubungi melalui telp selulernya, Rabu (01/11/2023) malam, menjelaskan kalau beberapa waktu terakhir ini perilaku pelaku berubah drastis di kampungnya. Ia diduga kuat sedang mengalami depresi karena sering omong sendiri-sendiri.
Bahkan, di Desa Fatoin, pelaku terdata sebagai salah satu penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Apakah pelaku itu tergolong warga yang disebut Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ atau bukan, kita belum bisa memastikan itu karena memang belum ada pemeriksaan psikis pelaku. Tetapi, perilakunya mengarah ke ODGJ. Karena perilakunya yang demikian, pemerintah Desa Fatoin mendatanya sebagai salah satu penerima BLT. Kita ada datanya”, demikian Kades Nursisius.
Kapolsek Sasitamean Ipda Meldiachi Robertus Bria yang dihubungi melalui aplikasi WhatsApp-nya, Rabu (01/11/2023) malam, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan Petronela selaku korban. Atas laporan itu, pihaknya akan memanggil beberapa warga untuk dimintai keterangan. “Kalau memang masalahnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan, itu lebih baik. Karena masalahnya berawal dari hal pinjam-meminjam uang”, demikian Kapolsek yang biasa dipanggil Bobi itu. ***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.