Banjir Lagu Lama

Reporter : Redaksi Editor: Cyriakus Kiik
  • Bagikan
Timorline.com

Mitigasi pada tahapan post bencana lebih mengarah ke penyelamatan fisik, nyawa, yang sifatnya momental. Mitigasi acsidentil ini memberi kenyamanan sesaat. Mitigasi sesungguhnya adalah mitigasi permanen, misalnya waduk, tanggul permanen dan normalisasi kali yang terjadi secara rutin. Selain tanggul pembangunan drainnase permanen dengan memperhatikan elevasi drainase ini juga penting dan juga mitigasi pada bidang pertanian yang merupakan sektor penting bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat.

Banjir memang lagu lama dan juga sudah menyatu dengan masyarakat sekitar DAS Benenai yang kurang lebih meliputi tiga kecamatan, sebagaian Malaka Barat, sebagain Malaka Tengah dan sebagian wilayah Weliman.

Mitigasi bencana pada dasarnya telah diwariskan oleh nenek moyang. Tahapan-tahapan mitigasi telah mengakar. Ini terlihat dari design rumah adat dalam bentuk panggung yang jelas telah memperhitungkan daya tahan bangunan rumah terhadap bencana banjir. Keselamatan harta benda jelas telah diperhitungkan, keleluasaan aliran air sudah masuk dalam hitungan dan kecepatan daya resap air pun masuk dalam kategori pertimbangan dan design rumah tradisional.
Design-design tradisonal inilah yang mungkin mendapat re-inkarnasi pada design rumah seroja kemarin (yang katanya masih bermasalah-tersandung korupsi).

Baca Juga :  Erupsi Gunung Lewotobi, GusduRian Peduli Salurkan 5.000 Lembar Masker dan Air Bersih

Design rumah seroja dengan ketinggian fondasi kurang lebih satu meter dianggap dapat menyelamatkan masyarakat dari bahaya luapan benenai. Secara teknis mungkin sudah terukur seberapa kuat daya tahan rumah seroja terhadap terjangan banjir dengan bangunan tanpa fondasi (model cor pada format yang didudukkan di atas tanah datar dengan kedalaman galian 10 cm). Dan berapa lama ketahanan bangunan seroja dengan dinding gibsum yang direkat pada rangka baja berjenis holo. Format ini bisa disandingkan dengan design rumah tradisional yang terbuat dari materi alamiah, dari pohon dan kayu-kayu pilihan. Ini untuk keselamatan dari terpaan banjir Benenai.

Mitigasi permanen ini penting untuk keselamatan jangka panjang. Bangunan bantuan seroja jangan hanya menjadi simbol-sekedarnya tanpa memikirkan kualitas.
Bentuk mitigasi tradisional lain yang melekat dalam tradisi masyarakat Wesei-Wehali adalah kekuatan penyatuan masyarakat dengan alam. Yang mana dikisahkan bahwa kali Benenai dapat dipindahkan alirannya berdasarkan komunikasi manusia dengan alam. Ini bentuk kelekatan manusia dengan alam yang mungkin hanya sebatas kisah klasik.

  • Bagikan