Banjir Lagu Lama

Reporter : Redaksi Editor: Cyriakus Kiik
  • Bagikan
Timorline.com

Ekologi manusia sesungguhnya telah hidup pada kisah ini. Yang terjadi kala itu adalah alam dan manusia sama-sama sebagai subjek yang masing-masing memiliki peran untuk ketahanan dan keberlangsungan hidup. Karena terdengar masih ada hutan lindung, hutan keramat dan secara alamiah mungkin dapat menjadi daya tampung dengan daya resapan yang tinggi yang dapat meresap guyuran air hujan saat-saat intensitas hujan lagi tinggi karena cuaca ekstrim tiba. Semua hanya kisah yang sudah tergerus arus pertumbuhan modern. Reboisasi dan penghijaun kembali DAS menjadi perhatian sekarang dan penting.

Mitigasi tradisional yang mistis seperti memindahkan aliran sungai mungkin bisa terjadi secara modern dan permanen saat ini. Pembangunan embung, atau waduk di sekitaran daerah aliran sungai Benenai adalah bentuk lain dari mengalihkan atau mengurangi volume air yang meningkat saat-saat musim penghujan (bisa dipikirkan atau direncanakan). Hal lain sebagai bentuk re-inkarnasi dari mitigasi mistis tadi adalah pembangunan tanggul permanen dan normalisasi yang terjadi secara rutin setiap tahun.

Selain keselamatan manusia dan harta benda, mitigasi pada bidang pertanian merupakan satu hal penting. Pertanian sebagai area sentral dalam menopang keberlanjutan kehidupan masyarakat selalu menjadi korban amukan Kali Benenai. Secara tradisional masyarakat DAS mengenal dan berakar dengan sistem pertanian ahuk klean. Ahuk klean sesunguhnya merupakan bentuk mitigasi dalam bidang pertanian yang memang selama ini masih terjadi secara subsisten. Mitigasi pertanian dalam hal ini ahuk klean dengan hare leten merupakan sistem pertanian lahan kering musim ke-3 yang memanfaatkan kesuburan tanah Malaka setelah banjir.

Baca Juga :  Paket Independen ROMAN Gaspol!! Mantan Direktur BeluTV dan Anggota DPRD Belu Maju Bacabup-Bacawabup Belu 2024-2029

Pertanian ahuk lean secara tradisional adalah model pertanian lahan kering (jagung) yang terjadi pada musim ke-3 dengan mengandalkan cadangan air tanah dan percikan embun malam. Sistem tanamnya adalah dengan menyediakan media tanam berupa lubang tanam yang dalam. Kedalaman ini dibuat untuk mempermudah pertumbuhan jagung akibat gerakan air tanah dan tampungan embun malam. Sistem pertanian ini sesungguhnya terjadi pada musim ke-3 yang umumnya pasca banjir. Sistem pertanian ini umumnya berhasil dan subur karena kesuburan tanah akibat berkah Benenai berupa tumpukan sendimentasi lumpur Benenai.

Bentuk mitigasi pertanian ini harusnya diberdayakan agar menjadi model pertanian Malaka khusus masyarakat DAS. Model pertanian ini masih terjadi secara subsisten hanya untuk makan. Konsep ini terlihat dari jarak tanam jagung ahuk klean yang prinsipnya hanya sebagai tanam sela, tanam di antara padi ladang. Konsep susbisten ini harus diberdayakan menjadi model pertanian komersil dan sekaligus menjadi model pertanian mitigasi sebagai bentuk pemenuhan dan pemulihan ekonomi masyarakat pasca banjir.

  • Bagikan