Pada kesempatan yang sama, Wasekum PGI Pdt. Krise Gosal menuturkan, ada beberapa tipe keanggotaan PGI yang bisa dibicarakan. Selain keanggotaan yang baru, dalam semangat oikumenis global, tetapi juga menjadi associate members atau modal keanggotaan yang lain yang harus dibicarakan.
“Misalnya affiliate membership. Kita akan pelajari permohonan teman-teman Ortodoks Rusia, dan akan mendiskusikan itu dalam percakapan di PGI, dengan MPH PGI sebelum kita maju pada langkah selanjutnya. Dalam percakapan ini, Bishop Jakarta juga menyampaikan bahwa Metropolitan Singapura sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Agama, dan beliau wellcome untuk kehadiran Ortodoksa Rusia di Indonesia tinggal proses formal registrasinya yang harus dilakukan,” sambung Pdt. Jacky.
Ia juga menyampaikan, bahwa pada level nasional, ada beberapa komunitas denominasi Kristen, baik Protestan maupun Katolik, seperti kelompok Pantekostal, kelompok Injili, ada juga Orthodox Indonesia, ada Advent, ada Sidang Jemaat Allah, ada Bala Keselamatan.
PGI sendiri, kata Pdt. Jacky, menjadi seperti payung, bagi gerakan Oikumenes di Indonesia. Di dalam keanggotaan PGI, ada yang dari Pantekostal, ada yang dari Injili dan denominasi-denominasi yang lain. Tentunya hal ini memberikan gambaran bahwa dalam peta Oikumene di Indonesia, sangat dimungkinkan untuk Ortodoks Rusia menjadi bagian dalam perjalanan bersama.
“Dalam percakapan atau melengkapi permintaan ini juga, saya menyampaikan kepada mereka, bahwa PGI akan berbicara dengan Dirjen Bimas Kristen, untuk mempelajari atau untuk memberikan masukan dan memperoleh advice bagi kemungkinan registrasi gereja Ortodoks Rusia di Indonesia,” ujar Pdt. Jacky. ***
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
