Tedjo menyebut beberapa orang pengurus PWI Pusat menyelewengkan dana bantuan BUMN sebagai hibah yang disalurkan melalui PWI senilai Rp2 Miliar.
“Skandal penyelewengan dana BUMN di PWI tersebut mulai merebak setelah bocornya informasi terkait adanya cash back dari bantuan yang diberikan BUMN. Rusak sudah kredibilitas wartawan yang dibanggakan selama ini. Wartawan dan PWI yang diharapkan sebagai benteng pengawas banyaknya penyelewengan dan korupsi, kini malah justru diduga terlibat korupsi,” kata Rizal.
Menurut penggiat anti korupsi berdarah Madura-Batak itu, dari total Rp6 Miliar dana UKW di berbagai pelosok tanah air, sekira Rp2 Miliar diduga menjadi ajang bancakan pengurus teras PWI Pusat.
Dijelaskan, dana BUMN sebesar Rp6 Miliar itu semula untuk keperluan UKW di 30 propinsi hingga Juli 2024 guna meningkatkan kompetensi para wartawan. Dari 30 propinsi baru terealisasi UKW di 10 propinsi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
