Sejak lahir ke dunia ini, Randy memang belum pernah mengenal, apalagi melihat sosok ayah kandungnya. Seiring dengan pertambahan usia, Randy mulai bertanya tentang sosok sang ayah. Terbersit kabar bahwa sang ayah adalah seorang jurnalis asal Manggarai, Flores dan menetap di Jakarta.
Ada kerinduan untuk berjumpa dengan sang ayah. Tidak ada rasa benci atau marah terhadap sang ayah. Dia juga enggan bertanya, mengapa ayahnya tak pernah bersama mereka. Dia hanya ingin bertemu secara fisik dengan sang ayah.
“Keinginan untuk bertemu ayah sebenarnya sudah muncul sejak 2 tahun lalu. Tapi saat itu, perusahaan tempat saya bekerja tidak memberi izin. Tapi saya sering berkomunikasi dengan ayah via telepon,” ungkap Randy.
Serangan stroke kedua yang menimpa mekas Hila, ayahnya diketahui Randy dari media sosial (medsos). Ketika mekas Hila terbaring tak berdaya di RS Hermina Jatinegara, Randy rutin berkomunikasi dengan Venantio, putra saya yang setia menjaga mekas Hila di rumah sakit. Dia selalu bertanya tentang perkembangan kesehatan sang ayah dan tak lupa menyampaikan terimakasih karena telah mengurus ayahnya.
Saya sendiri rutin mengirim kabar, baik dalam bentuk foto, video dan cerita tentang kondisi kesehatan mekas Hila, termasuk rencana perjalanan pulang ke kampung. Randy tampak senang mendengar atau membaca kisah perkembangan kesehatan ayahnya dari waktu ke waktu, termasuk mukjizat bisa jalan tanpa tongkat setelah tiba di tanah Manggarai.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.