Untuk menjawab tuntutan massa aksi, pihak DPRD Kabupaten Malaka berkoordinasi dengan pemerintah untuk hadir dan memberikan penjelasan atas tunrutan massa.
Hadir mewakili pemerintah adalah Asisten II Setda Malaka Agustinus Nahak, S.Ip. Asisten Agustinus hadir bersama pimpinan dinas teknis, yaitu Plt Kalak BPBD dan jajaran, Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR bersama jajaran serta Sekretaris Dinas Kesehatan bersama jajaran.
Dalam audiensi yang digelar di Ruang Rapat Komisi III DPRD Kabupaten Malaka, Plt Kalak BPBD Rochus Gonzales Funay Seran menjelaskan, sejak menjabat Plt Kalak BPBD, dirinya sudah mengambil beberapa langkah untuk menemukan benang merah terkait belum rampungnya pekerjaan rumah seroja ini.
“Saya dipercaya menjadi Kalak BPBD sejak 22 Juni 2023. Ketika berada di BPBD, saya mendapat begitu banyak masukan, baik pengaduan dari masyarakat, kepala desa dan juga bapak ibu anggota DPRD, yang menyampaikan bahwa banyak rumah belum selesai,” ungkap Rochus.
Atas dasar laporan-laporan itu, pihaknya melakukan uji petik terhadap 3.118 unit rumah yang dikerjakan. “Dari hasil uji petik yang kami lakukan, temuan lapangan, kami peroleh data, ada 41 rumah rusak berat belum selesai dikerjakan,” lanjut dia.
Atas dasar itu pula, pihaknya kemudian mengundang beberapa PPK, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor Pelaksana untuk mencari tahu alasan tertundanya pekerjaan.
“Jawabannya cukup variatif, ada persoalan kenaikan harga bahan, khususnya harga besi pada saat pekerjaan sedang berjalan, ada juga persoalan cuaca, dan persoalan-persoalan teknis lainnya,” bebernya.
Pihaknya juga membuat berita acara, dan meminta kontraktor pelaksana di bawah kendali PPK untuk segera menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang tertunda.
BPBD juga melakukan review ulang terhadap 3.118 rumah melalui tim Monev (Monitoring dan Evaluasi).
“Untuk saat ini kami sedang melakukan kompilasi data, dan kita berharap, awal September ini kita sudah mendapat data riil, berapa rumah sesungguhnya yang belum selesai dikerjakan. Yang 41 rumah yang saya katakan tadi adalah hasil uji petik,” kata Rochus.
Terkait ini, Plt Kalak BPBD, yang juga Kabag Tata Pem Setda Malaka mengapresisasi peran dan fungsi kontrol media yang dipandang sangat membantu pihaknya dalam mengurai persoalan rumah bantuan bencana seroja di Kabupaten Malaka.
“Saya secara khusus menyampaikan terimakasih kepada teman-teman jurnalis, yang setiap hari membantu kami melakukan uji petik juga, melihat rumah-rumah yang belum selesai dikerjakan dan berita itu dibuat per rumah sehingga kami juga lebih fokus memantau. Ada sahabat saya, om John Germanus dan sahabat-sahabat yang lain, yang menyuarakan itu,” ungkapnya.
“Saya selalu suport teman-teman media. Saya selalu katakan, teman-teman adalah voice of the voiceless. Menyuarakan kaum yang termarginalkan, yang terkena musibah tetapi tidak tahu mau bersuara kemana. Kami bersyukur karena teman-teman media sangat konsen terhadap hal ini,” sambungnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.