Kadis Pariwisata Malaka Alo Werang: Destinasi Wisata itu Bisnis Kebahagiaan

Reporter : Redaksi Editor: Cyriakus Kiik
  • Bagikan
Timorline.com

Alo menyebut beberapa titik destinasi Kabupaten Malaka. Antara lain Pantai Loodik, Motadikin, Abudenok dan Taberek.

“Titik-titik ini adalah potensi destinasi wisata kita. Hanya memang masih harus dibenahi dan dikekolah secara baik sehingga mempunyai daya tarik bagi wisatawan domestik atau wisdom maupun wisatawan mancanegara atau wisman”, jelas Kadis Alo.

Mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malaka ini mengatakan, masyarakat Malaka patut berbangga atas potensi-kekayaan pariwisata yang dimiliki Kabupaten Malaka. Tinggal dikembangkan dan dikekolah.

Tetapi untuk pengembangan dan pengelolaannya, ungkap Kadis Alo, banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi Kabupaten Malaka. Antara lain masih tingginya angka penduduk miskin; Masih tingginya pengangguran; Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi; dan masih rendahnya kualitas SDM, baik aparatur maupun masyarakat

Baca Juga :  Kepala SMPK Sabar Subur Betun Tidak Percaya Dua Siswinya Jadi 'Jawara' Cerita Rakyat Malaka

Selain itu, menurut Alo, kendala dan permasalahan pembangunan daerah lainnya adalah masih kurangnya infrastruktur dasar dalam mendukung aksesibilitas
dan akselerasi pembangunan daerah, antara lain:
a). banyak ruas jalan yang belum beraspal/hotmix dan mengalami
kerusakan berat pada ruas jalan kabupaten, provinsi dan jalan
strategis nasional baik karena dampak bencana maupun falktor
usia, serta rendahnya kemampuan keuangan daerah.
b. minimnya pembangunan jembatan dan terdapat beberapa jembatan yang mengalami kerusakan berat akibat badai seroja beberapa waktu lalu dan rendahnya keterbatasan keuangan daerah.
c. masih terdapat banyak wilayah yang belum dijangkau jaringan
listrik.
d. masih terdapat wilayah yang
belum dijangkau jaringan telekomunikasi.
e. rusaknya jaringan irigasi dan masih terbatasnya saluran primer, sekunder maupun tersier untuk mengairi lahan pertanian masyarakat.
f. belum tersedianya aksesibilitas pariwisata yang memadai yaitu
jalan raya menuju dan menghubungkan destinasi wisata,
minimnya sarana transportasi dan sarana pendukung lainnya.
g. belum tersedianya amenitas seperti: hotel/homestay/pondok
wisata, rumah makan/café, gerai/ stand cindra mata, taman dan
fasilitas hiburan/rekreasi/olahraga/outbond, fasilitas kesehatan
pada destinasi wisata.

Baca Juga :  Petani Taaba di Malaka mulai Panen Jagung

“Bila semua akses pariwisata ini sudah tersedia, orang atau pengunjung akan merasa bahagia. Sebab, destinasi wisata itu bisnis kebahagiaan”, katanya.

  • Bagikan