Oleh: Saiful Huda Ems, Lawyer dan Pengamat Politik
BEBERAPA pemuka agama yang berpengaruh di daerah-daerah diundang oleh Jokowi ke istana secara diam-diam menjelang Hari H PEMILU untuk mendukung Pilpres 1 Putaran dengan alasan penghematan dana. Ini artinya Jokowi dari awal sudah berniat buruk untuk memaksa Pilpres hanya 1 Putaran, meskipun fakta sebenarnya –kalau mau jujur– saat Pilpres diselenggarakan, Paslon 02 tidak mencapai target di atas 50 %.
Artinya Pilpres itu seharusnya 2 Putaran, dan bukan 1 Putaran seperti yang dikehendaki oleh Jokowi, yang selalu gemetar, dihantui kecemasan anaknya (Gibran Rakabuming) akan kalah dalam pertarungan Pilpres 2024 ! Sekarang berbagai fakta telah menunjukkan bahwa kecurangan dalam Pilpres dan Pileg itu nyata-nyata ada, dan bisa dibuktikan oleh pakar audit forensik.
Dari sebuah sumber terpercaya saya mendapatkan banyak informasi akurat seperti ini: Apakah kita semua sudah mengerti bahwa hasil survei jajak pendapat untuk diajukannya Hak Angket telah mencapai 62.2% yang setuju? Angka 62.2% yang setuju diajukannya Hak Angket itu memiliki makna, bahwa:
1). Pemilih 02 dan Parpol pengusungnya dipastikan tidak setuju dengan Hak Angket. Sedangkan pemilih 01 dan 03 dipastikan setuju dengan diadakannya Hak Angket oleh DPR RI. Selain itu, angka 62.2 % merupakan sejatinya perpaduan suara pemilih 01 dan 03.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.