Membangun NTT dari Desa!

Reporter : Redaksi Editor: Cyriakus Kiik
  • Bagikan
Timorline.com

Terserah masing-masing orang, tetapi saya tidak! Rasa-rasanya saya tidak punya bakat menjadi ‘raja’ dan ‘penguasa’. Mungkin karena asal-usul saya dari keluarga sederhana yang berpenghasilan rendah/kecil sehingga harus banting-tulang mencari tambahan penghasilan untuk menafkahi keluarga sehingga mentalitas ‘raja dan penguasa’ tidak saya punyai. Sebagai anak desa dan anak petani, saya mengalami langsung bagaimana susahnya orangtua saya mencari nafkah bagi keluarga, dan bagaimana susahnya orangtua menyekolahkan kami, anak-anaknya.

Pertanyaan lain terkait ‘kuasa’ itu ialah apakah kuasa itu untuk meraup ‘kekayaan’ atau untuk ‘mengabdi rakyat’? Pemilihan Umum adalah peluang untuk ‘mencari pekerjaan’ guna meraup kekayaan dan nama besar’? Saya kira TIDAK, sebab saya sudah punya pekerjaan yang lumayan mantap di dunia usaha. Saya tertarik menjadi ‘wakil daerah NTT’ karena merasa terpanggil untuk berbuat ‘sesuatu’ bagi tanah kelahiran saya, NTT, yang kata orang tergolong provinsi miskin dan sangat tertinggal.

Tanya: Nah, kebetulan Anda sendiri yang menyinggung kondisi Provinsi NTT sebagai provinsi yang tergolong miskin dan sangat tertinggal. Faktanya memang demikian! Lalu apa yang mau Anda lakukan dalam kondisi ini?

Jawab: Kalau rakyat NTT memilih saya untuk mewakili daerah Provinsi NTT di Parlemen tingkat pusat, saya tidak punya misi khusus pribadi. Misi saya ada pada Misi Daerah NTT. Apa yang menjadi misi saya sesungguhnya adalah misi Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota di NTT. Sebagai ‘wakil daerah’, saya bertugas ‘menyerap sebanyak dan seakurat mungkin ASPIRASI DAERAH NTT untuk disuarakan di Parlemen Pusat. Di sana, aspirasi-aspirasi itu diolah dan saya akan berusaha sedapat mungkin menjadikan aspirasi-aspirasi daerah tersebut sebagai KEBIJAKAN-KEBIJAKAN KONKRET untuk diimplementasikan di daerah. Kebijakan-kebijakan itu sekaligus merupakan wujud tanggung jawab saya sebagai Wakil Daerah.

Baca Juga :  Inilah Tampang Dedengkot Koruptor Pers Indonesia Binaan Dewan Pers

Untuk itu tentu saja saya harus menjalin hubungan baik dan kerja sama yang erat dengan semua Pimpinan Daerah, mulai dari tingkat Provinsi hingga tingkat Kabupaten dan Kota. Saya harus mengetahui secara persis APA yang SESUNGGUHNYA menjadi KEBUTUHAN DAERAH. Saya tidak bisa tampil sebagai seorang Sinterklas, seseorang yang mentang-mentang menyandang predikat ‘Wakil Daerah’, lalu seenaknya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan aspirasi daerah.

Sebagai seorang ‘Wakil Daerah’ tentu saja saya punya ‘angan-angan’ pribadi. Angan-angan itulah yang saya rumuskan menjadi VISI saya, yaitu “MEMBANGUN DESA MANDIRI UNTUK KEMAJUAN NTT”.

Demikian wawancara singkat dengan Ir. Thomas Seran, MM, yang biasa disapa ‘Om Thoser’. Wawancara berikut untuk pendalaman VISI Ir. Thoser, akan penulis lakukan pada kesempatan berikut. Semoga.!***

  • Bagikan