Jack sendiri dikenal sebagai pengusaha Malaka sukses di rantauan. Lahir di Bolan, besar di Umakatahan, tinggal dan sukses di Jakarta. Meski tinggal dan sukses di Jakarta, Jack tidak pernah lupa kampung halamannya: Malaka. Dia selalu dan terus mengikuti perkembangan Kabupaten Malaka jauh sebelum dan setelah berdiri sendiri sebagai daerah otonom baru pada 2013 lalu.
Sebagai pengusaha, setiap kali datang di Malaka, Jack tidak segan-segan mengungkapkan kegelisahannya kepada keluarga dan pengusaha lain di Malaka. Mereka berbagi pengalaman untuk membangun Kabupaten Malaka menjadi lebih baik dan cepat maju.
Salah satu pengusaha Malaka yang selalu diajaknya bicara adalah Marius Boko. Selain sebagai pengusaha, Marius pernah menjadi anggota DPRD Belu (Periode 2009-2014) melalui Partai Hanura dan anggota DPRD Malaka (Periode 2019-2024) melalui Partai Demokrat. Dengan pengalaman itu, Marius tahu dan terbiasa dengan birokrasi pemerintahan. Sehingga, meskipun paslon Jack-Marius adalah pasangan pengusaha dengan pengusaha, keduanya yakin mampu mengelolah pemerintahan Kabupaten Malaka. Karena itulah, Marius dan Jack siap maju di Pilkada Malaka 2024. Sejak lama, keduanya selalu melakukan komunikasi. Banyak hal dibicarakan. Antara lain politik dan ekonomi.
Bagi Jack-Marius, politik memberi jalan bagi keduanya masuk ke pemerintahan-birokrasi guna membuat keputusan-keputusan politik penting dan strategis bagi rakyat. Rata-rata rakyat Malaka masih miskin, keduanya ingin fokus memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat Malaka.
“Kalo ekonomi buruk, masyarakat tidak bisa sejahtera”, ujar Marius dalam berbagai kesempatan dengan media.
Untuk maju Pilkada Malaka 2024, Jack-Marius sudah melakukan sosialisasi kecil-kecilan di internal keluarga besar. Para sahabat dan handaitolan sangat antusias dan merespon baik keinginan keduanya.
Menurut Marius, tekad keduanya memilih maju Pilkada Malaka 2024 setelah terjadi komunikasi politik intens sejak tiga tahun terakhir.
Kendaraan politik mana yang akan dipakai, Marius enggan membicarakannya secara dini. Sebab, untuk maju Pilkada, selain melalui partai politik atau koalisi partai politik, juga bisa secara perorangan.
Adapun paslon lain yang ingin bertarung dalam Pilkada Malaka kali ini adalah Paslon Simon Nahak dan Felix Bere Nahak. Paslon ini sudah lama menjadi pembicaraan publik. Keduanya disebut-sebut datang dari dua generasi. Generasi tengah diwakili Simon Nahak. Sedangkan generasi milenial diwakili Felix Bere Nahak.
Simon disebut generasi tengah karena berada di antara generasi tua dan milenial. Sedangkan Felix asli generasi milenial. Perpaduan kedua generasi ini diyakini dapat meraup suara dua generasi tak tertandingi dibanding paslon lain.
Dua tahun masa Simon Nahak berkuasa sebagai Bupati Malaka saat ini dan Felix sebagai anggota DPRD Kabupaten Malaka dari Partai NasDem lima tahun terakhir diyakini menjadi jaminan kuat bagi paslon Simon-Felix untuk melaju tanpa hambatan di Pilkada Malaka 2024.
Rekam jejak Simon-Felix juga sudah teruji. Simon sebelum menjadi Bupati Malaka selama puluhan tahun menjadi Pengacara/Advokat di Denpasar-Bali. Sedangkan Felix selain menjadi anggota Dewan saat ini, sebelumnya pernah menjadi anggota KPU Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Partai politik yang disebut-sebut akan mengusung Paslon ini adalah dua partai penguasa: Partai NasDem dan PDI Perjuangan. Partai NasDem saat ini diketuai Surya Paloh sekalian pemilik partai. Salah satu ‘pemilik’ lain partai ini asal Propinsi NTT adalah Viktor Bungtilu Laiskodat. Perintah Surya Paloh dan Viktor Laiskodat diharapkan menjadi tongkat besi yang menikam pilihan hati masyarakat Kabupaten Malaka untuk memilih paslon ini. Maklum, Viktor adalah Gubernur NTT (Periode 2019-2024, yang kini menjadi Caleg DPR RI Dapil 2 NTT dari Partai NasDem).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
