Bupati Simon lalu mengisahkan kehidupannya selama di tanah rantau baik selama masa kuliah maupun bekerja sebagai pengacara di Denpasar, Bali.
Pengalaman berharga selama hidup di Bali adalah sebagai orang Katolik, dia hidup di antara masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu. Tetapi, sebagai orang Katolik, dia tidak merasa dan diperlakukan berbeda dengan orang Hindu. Karena itulah dia selalu menunjukkan kualitas hidup dan kualitas kerja yang baik.
Kualitas hidup ditunjukkannya dengan membangun relasi baik bersama umat Hindu dan lainnya. Sedangkan kualitas kerja ditunjukkannya dengan menjadi pengacara yang baik. Karena punya kualitas kerja yang baik, Bupati Simon sempat menjadi Tim Penasehat Hukum Gubernur Bali selama 20 tahun.
Di dalam FKUB juga ada Katolik, Protestan, Islam dan Hindu. “Kerukunan, persaudaraan dan kerukunan harus dimulai dari para pemimpin agama kita. Pemimpin agama rukun, umat juga rukun. Kalau sudah begitu, Malaka aman dan damai. Karena baik tidak baik Malaka lebih baik”, tandas Bupati Simon disambut tepukan tangan meriah hadirin.
Pengukuhan FKUB Kabupaten Malaka ini disaksikan Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Propinsi NTT Reginaldus Serang, Kakan Kemenag Kabupaten Malaka Herman Yosep Reda Lete dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Malaka Dr. Yohanes Bernando Seran, SH, MH.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.