Betun, Timorline.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Malaka Herman Yosep Reda Lete menegaskan, kearifan lokal menjadi kekuatan umat beragama di Kabupaten Malaka Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu ditegaskan Kakan Yosep saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 Kemenag Kabupaten Malaka dan Launching Desa Sadar Kerukunan Desa Wehali di Aula Tahbisan Dekenat Malaka, Jumat (15/09/2023).
Kakan Yosep menjelaskan, kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Kabupaten Malaka adalah Hakneter Haktaek Haklaran Hadomi Malu (terjemahan bebas: Saling Menghormati secara Bermartabat Saling Menghargai penuh Kasih Sayang, red).
Bahkan, cara hidup bersama ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi kekuatan luar biasa dalam membangun persaudaraan dan kekerabatan di Kabupaten Malaka tanpa memandang latar belakang apapun baik suku, agama, ras dan antargolongan.
“Itu yang membuat kami saling mencintai saling menyayangi saling menghormati sehingga gesekan-gesekan kecil sedikit pun hampir tidak terasa. Tidak berarti kita aman nyaman tapi harus tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan bersama”, tandas Yosep.
Dalam kehidupan yang hakneter haktaek haklaran hadomi malu, menurut Yosep, masyarakat Malaka berusaha berperan bersama membangun Kabupaten Malaka. Ada begitu banyak kerjaan-kerjaan yang belum optimal namun juga tidak sedikit deretan keberhasilan yang sudah dicapai Kementerian Agama Kabupaten Malaka.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.