Atambua, Timorline.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Atambua Kabupaten Belu Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerukan kepada pihak-pihak berkompeten segera menghentikan Stevano ‘Berdarah’ Open Road Race.
Seruan itu diungkap Ketua PMKRI Cabang Atambua Agus Neno bersama seluruh jajarannya di Atambua, Sabtu (18/11/2023), sebagaimana dicitat dari RajawaliNews.com di bawah titel: PMKRI Serukan Stop Euforia Balapan di Atas Nyawa dan Darah Orang Belu Hanya Demi Politik.
Seruan itu dikeluarkan menyusul terjadinya tabrakan maut yang dilakukan Dody, salah seorang pembalap, yang memakan lima korban jiwa penonton. Lima korban penonton yang ditabrak Dody, adalah Mario Luis Da Silva (19), Melius Nuak (37), Deky Hermawan (45), Paskalis Rikardo Bitin Manlea (35), dan Marselo Mau Resi.
Atas peristiwa itu, Agus Neno bersama seluruh kekuatan perhimpunan akan melakukan perlawanan atas euforia balapan Stevano Open Road Race di Atambua yang sudah memakan korban jiwa.
“Kami PMKRI Atambua nyatakan perlawanan atas kegiatan yang merenggut nyawa orang Belu. Stop euforia dan senang-senang di Road Race di atas darah orang Belu,” seru Agus Neno, Sabtu (18/11/2023).
PMKRI Atambua juga menilai Kapolres Belu tidak becus menjalankan kepemimpinannya. Dasar dikeluarkannya ijin penyelenggaraan turnamen juga dipertanyakan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.